Rabu, 19 Februari 2014

Planetary Gear Transmission



Transmisi model ini biasanya disebut transmisi otomatis. Yang termasuk transmisi model ini adalah Overdrive Transmission. Overdrive adalah suatu bagian untuk meningkatkan kecepatan yang memungkinkan propeller shaft berputar lebih cepat dari putaran mesin. Overdrive yang diuraikan ini berkisar pada overdrive yang digunakan Toyota pada Crown Deluxe.
Perlengkapan overdrive pada intinya adalah transmisi planet 2 kecepatan yang dipasang di belakang transmisi biasa. Fungsinya, untuk mempercepat putaran poros jalan terhadap putaran poros input dari transmisi biasa.
Overdrive dilengkapi dengan perlengkapan listrik untuk menjalankannya yang biasanya terdiri dari  1 buah solenoid, 1 buah sakelar governor yang peka terhadap perubahan kecepatan, 1 buah relay, dan 1 buah sakelar penyepak (kick-down switch).
a. Kegunaan Overdrive

  •  Memungkinkan kendaraan berjalan dengan tenang dan aman.

  •  Penggunaan bahan bakar yang lebih hemat.

  •  Daya tahan mesin akan bertambah/lebih cepat.

  •  Mengurangi putaran motor sekitar 30%.

b. Cara Kerja Overdrive
Jika kecepatan kendaraan mencapai 50 km/jam (31 mph), perlengkapan listrik akan bekerja dan sekaligus terhubung dengan overdrive. Pada waktu yang bersamaan, lampu tanda (indicator lamp) yang terdapat pada dashboard akan menyala. Pada kecepatan ini overdrive dapat dihubungkan. Pada tingkat kecepatan lampu tanda menyala disebut cut in speed.
Sebaliknya, jika putaran mesin menurun, overdrive tidak akan melepas pada kecepatan 50 km/jam (31 mph). Di sini terdapat perbedaan sekitar 8 km/jam (5 mph). Dengan kata lain, overdrive tidak akan melepaskan (bebas) hingga kecepatan menurun sampai 42 km/jam (26 mph). Pada kecepatan ini overdrive akan terlepas secara otomatis, kondisi ini biasa disebut cut out speed. Adanya perbedaan 8 km/jam (5 mph) antara cut in speed dan cut out speed ini disebut histeresis. Tanpa adanya perbedaan ini, kendaraan pada kecepatan 50 km/jam (31 mph) akan timbul kesukaran pada waktu melakukan pertukaran gigi-gigi, berganti-ganti secara terus menerus antara overdrive dan kecepatan tinggi yang normal.
Jika tuas pengontrol (control lever) yang terdapat pada bagian depan pengemudi ditarik, sakelar pengunci (lock-nut switch) akan bekerja dan overdrive akan bebas. Sistem kelistrikan overdrive akan terputus dan overdrive tidak akan berhubungan sekalipun kecepatan cut in (Cut in speed).
Mobil akan tetap berjalan dalam hubungan langsung dan normal (normal direct drive). Jika mobil berjalan dengan kecepatan overdrive, mobil memerlukan akselerasi yang cepat. Apabila kendaraan berjalan mendaki, yang membutuhkan tenaga, tekanlah pedal akselerasi (pedal gas) dalam-dalam dan overdrive secara otomatis akan bebas dan memungkinkan mobil berjalan pada tingkat hubungan langsung (direct drive), ini yang biasa disebut kick-down. Jika pedal akselerasi ditekan dalam-dalam pada waktu mobil berjalan pada kecepatan tinggi (kira-kira 110 km/jam atau 70 mph), overdrive akan tetap tidak terhubung sebab dilengkapi dengan perlengkapan overdrive relay yang berfungsi mencegah mesin dari overrunning.
c. Konstruksi Overdrive
Dapat dibagi menjadi : mekanisme free wheeling, mekanisme planetary gear, dan mekanisme pengontrol (control mechanism).
d. Perpindahan Daya Overdrive
Perpindahan daya melalui unit overdrive dapat diatur dalam 3 kondisi, yaitu : locked out (penguncian), direct (langsung) + free wheeling (roda bebas), dan overdrive.
1) Locked Out (Penguncian)
Dalam hal ini, penguncian dilakukan oleh pengemudi dengan memindahkan/menggerakkan tuas ke kanan sehingga gigi matahari berhubungan dengan sangkar roda gigi (pinion cage). Dengan demikian output shaft akan memutarkan roda dengan perbandingan putaran 1 : 1.
2) Direct, Free Wheeling (Langsung, Roda Bebas)
Dalam keadaan ini :
- Motor akan memutar roda, dalam hal ini putaran motor akan sama besar dan searah dengan putaran poros gardan.
- Motor tak memutar roda, set luar dari unit di atas injakan kopling berputar bebas, sehingga poros gardan berputar lebih cepat dari putaran motor.
3) Overdrive
Pada keadaan ini motor akan memutar roda, patok solenoid masuk pada pelat control, sehingga pelat control diam, karenanya gigi matahari juga dalam keadaan diam. Putaran poros gardan berputar lebih cepat dari putaran motor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar