Rabu, 12 Februari 2014

3 gejala kerusakan kendaraan dilihat dari asap knalpot



Gas sisa hasil pembakaran / asap yang dihasilkan kendaraan bisa menjadi pertanda timbulnya masalah. Asap (knalpot) dapat memberikan petunjuk akan jenis masalah yang menjangkiti mesin melalui warnanya.
Warna asap yang membawa petunjuk kondisi mesin kendaraan tersebut umumnya ada tiga; asap hitam, asap putih dan asap biru. Dengan mengenali masalah yang ditimbukan dari masing-masing warna tersebut, maka Anda dapat lebih cepat menganalisa serta menangani permasalahan tersebut sebelum semakin parah, tentunya juga memperhitungkan kisaran biaya yang harus anda bayar untuk menanganinya.

Asap Hitam

Jika kanlpot mobil (selain diesel) mengeluarkan asap berwarna hitam, artinya pembakaran tidak sempurna, dimana bahan bakar dibakar secara berlebihan. Efek yang ditimbulkannya adalah borosnya konsumsi bahan bakar.

Yang perlu diperhatikan dalam menanganinya adalah filter udara dan komponen lainnya seperti sensor, injeksi bahan bakar dan fuel pressure regulator. Masalah ini biasanya mudah diperbaiki, dan langkah perbaikan dapat diawali dengan melakukan tune-up. 


Asap Putih

Pada saat pertama kali mesin mobil dihidupkan setiap harinya, asap putih yang ditimbulkan merupakan hasil penumpukan kondensasi di dalam sistem pembuangan. Hal ini dianggap normal selama asap tersebut tipis dan cepat menghilang.

Namun jika asap putih tersebut justru semakin tebal, maka dapat dipastikan bahwa cairan yang berasal dari sistem pendingin (radiator coolant) ikut terbakar bersama pasokan bahan bakar didalam mesin. Perhatikan selalu volume cairan pendingin dalam radiator, dan segera tambahkan bila berkurang untuk mencegah overheating/nggebros. Masalah ini cukup serius dah sebaiknya segera ditangani sebelum kerusakan menjadi semakin parah dan mahal.

Asap Biru

Asap berwarna biru merupakan gejala masuknya oli keruang bakar sehingga oli tersebut ikut terbakar pada proses pembakaran. Masalah ini umum terjadi pada mobil yang sudah berumur dikarenakan jarak tempuh dan cara penggunaan kendaraan yang kurang baik, seperti mengemudi dengan rpm tinggi sehingga komponen yang bergesekan lebih cepat aus.

Periksalah volume oli secara teratur dan tambahkan bila berkurang. Selama volume oli sesuai dengan kebutuhan maka mobil masih dapat dikendarai. Namun hal tersebut bukanlah solusi jangka panjang. Masalah ini pun cukup serius dan sebaiknya segera ditangani sebelum biaya perbaikan semakin membengkak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar