Bahan bakar yang diinjeksikan melalui noozle diatur banyaknya oleh pompa injeksi dengan tekanan tinggi. Untuk fungsi tersebut, mak pompa injeksi harus mampu dengan akurat mengatur banyaknya bahan bakar sesuai dengan beban mesin, dalam waktu singkat, untuk periode waktu tertentu dan sesuai dengan setiap kondisi beban mesin. Untuk mengatur tersebut, pompa injeksi dilengkapi dengan komponen yang disebut governor. Governor bekerja berdasarkan putaran mesin (governor tipe mekanik) atau berdasarkan tekanan dalam intake manifold (governor tipe pneumatic).
Governor juga berfungsi untuk membatasi ketinggian putaran mesin pada saat idling dan putaran maksimal mesin. Demikian juga dengan fungsi kontrol torsi mesin, dikendalikan juga oleh governor. Terakhir, fungsi kontrol emisi, governor melakukan pemutusan aliran bahan bakar sesaat ketika bahan bakar tidak diperlukan oleh mesin (saat deselerasi).
Berikut ini gambar grafik mengenai pengaturan banyaknya bahan bakar dibandingkan dengan putaran mesin.
Grafik Pengriman Bahan Bakar dan Karakteristik Mesin Diesel
Di mana:
a = jumlah bahan bakar yang diperlukan mesin
b = beban penuh tanpa control torsi
c = beban penuh dengan kontrol torsi
C1 = negatif
C2 = positif
Perawatan Pompa Injeksi
Hampir semua pompa injeksi dilengkapi dengan sistem pelumasan oli. Ada tipe pompa injeksi dengan
- pelumasan terpisah dengan oli mesin, ada juga yang menjadi satu dengan oli mesin.Lakukan pemeriksaan terhadap ketinggian oli pelumas sesuai petunjuk produsen kendaraan.
- Lakukan penggantian oli pelumas jika kendaraaan sudah mencapai jarak tempuh yang ditentukan oleh produsen kendaraan atau minyak pelumas.
- Gunakan minyak pelumas sesuai dengan yang direkomendasikan oleh produsen kendaraan.
b. Timing Injeksi
Pemeriksaan/Penyetelan :
Saat penginjeksian bahan bakar merupakan salah satu faktor penting dalam mesin diesel. Kesalahan
penyetelan dapat mengakibatkan efisiensi pembakaran berkurang dan konsumsi bahan bakar akan
meningkat seiring dengan meningkatnya asap gas buang.
Saat penginjeksian ini bisa berubah apabila pompa injeksi selesai diganti dan keausan pada roda gigi atau timing belt. Pemeriksaan timing injeksi bisa dilakukan dengan dua cara, sebagai berikut.
a). Pemeriksaan statis, pada saat pemasangan pompa injeksi, lakukan kegiatan berikut ini.
- Tempatkan pompa injeksi yang baru pada mesin. Pastikan tanda pada pompa lurus dengan tanda pada mesin.
- Keluarkan udara dari dalam sistem bahan bakar.
- Lepaskan pipa injeksi silinder nomor 1, lalu pasang pipa pemeriksaan (inspection pipe) pada penahan delivery valve nomor 1.
Pemasangan Pipa Pemeriksaan
- Putar mesin secra manual sehingga bahan bakar keluar dari pipa pemeriksaan.
- Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan (A) sehingga permukaan bahan bakar rata dengan tepi pipa (B).
Pipa Pemeriksaan
- Putar poros engkol pelan-pelan sehingga permukaan bahan bakar pada pipa pemeriksaan mulai menonjol keluar (C). Pada saat ini, jika tanda timing pada puley tepat pada tanda timing berarti penyetelan sudah tepat.
- Jika belum tepat, majukan atau mundurkan saat injeksi dengan cara pompa injeksi dimiringkan kearah mendekati atau menjauhi mesin.
Tanda Timing
b. Pemeriksaaan Dinamik, pada saat mesin hidup, digunakan strobo light atau timing light. Kemudian lakukan kegiatan berikut ini.
1. Hidupkan mesin, jaga putaran idling mesin sesuai dengan spesifikasi.
2. Hidupkan timing light, dan arahkan cahayanya ke tanda timing di puley atau di roda gila.
3. Apabila tanda timing dipuley tepat dengan tanda di mesin berarti timing injeksi sudah benar.
4. Apabila tanda timing tidak tepat maka harus merubah posisi pompa injeksi hingga tanda timing tepat.
2. Hidupkan timing light, dan arahkan cahayanya ke tanda timing di puley atau di roda gila.
3. Apabila tanda timing dipuley tepat dengan tanda di mesin berarti timing injeksi sudah benar.
4. Apabila tanda timing tidak tepat maka harus merubah posisi pompa injeksi hingga tanda timing tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar