Common rail direct fuel injection adalah varian sistim direct injection yang modern pada diesel engines. Tekanan injeksi yang dihasilkan mencapai high-pressure (1000+ bar) yang didistribusikan secara individual melalui solenoid valve, yang dikontrol oleh cams pada camshaft. Generasi ketiga common rail saat ini menggunakan piezoelectric injectors untuk meningkatkan akurasi injeksinya, dengan tekanan bahan bakar mencapai 180 MPa/1800 bar, diesel common rail system yang dikembangkan ini telah mencapai BME Euro 6. Generasi ketiga Common Rail dikembangkan oleh Bosch yang menghasilkan engine lebih clean, lebih economic, lebih bertenaga dan lebih lembut.
Saat ini common rail system telah menjadi sebuah revolusi teknologi pada diesel engine technology. Robert Bosch GmbH, Delphi Automotive Systems, Denso Corporation dan Siemens VDO merupakan supplier utama untuk modern common rail systems ini beberapa car makers menyebut common rail engines dengan beberapa nama. Hampir semua European automakers telah mengaplikasikan common rail diesels ini untuk produk mereka tidak terkecuali untuk commercial vehicles. Beberapa Japanese manufacturers, seperti Isuzu, Toyota, Nissan dan kini Honda, telah pula mengembangkan common rail diesel engines, bahkan Indian companies pula telah sukses megimplementasikan technology ini.
Salah satu sistim injeksi common rail yang telah diaplikasikan pada kendaraan bermotor adalah yang
digunakan oleh Mercedes Benz (DaimlerChrysler) untuk kendaraan model 202.133/193 yang lebih popular di Indonesia dengan Mercedes Benz C-200. Skema sistim aliran bahan bakarnya seperti tampak pada gambar berikut :
keterangan :
B4/6 Rail Pressure Sensor
60 Fuel Heater
Y74 Pressure Regulator Valve
70 Fuel Filter
Y75 Electric shutoff valve
80 Fuel Tank
Y76 Injector
A Fuel Pressure from Priming Pump
13 Primer Pump
C Fuel Pressure Return Flow
14 Fuel Cooler
D High Pressure Fuel
19 High Pressure Pump (secondary)
F Fuel Pressure from Tank
Tidak ada komentar:
Posting Komentar