Full
air brake adalah sistem pengereman yang paling banyak dipakai pada bis, truk
dan kendaraan berat lainnya. Untuk bis sendiri, saat ini rata2 sudah
mengaplikasikan sistem ini. Perbedaan mendasar dengan sistem hidrolik adalah
media yang digunakan untuk menekan kampas rem. Pada sistem hidrolik menggunakan
media minyak, sedang pada full air brake menggunakan tekanan udara.
Pada sistem full air brake terdapat beberapa komponen utama
antara lain:
1. Compressor
2. Pressure regulator
3. Air reservoir tank
4. Treadle valve (Pedal rem)
5. Front / rear proportioning valve
6. Front and rear service brake chamber + spring brake chamber
7. Spring brake release valve (Tuas rem parkir)
Prinsip kerja sederhananya kurang lebih sebagai berikut:
Udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor masuk ke air reservoir tank
kemudian menuju treadle valve (pedal rem). Treadle valve inilah yang mengatur
besar kecilnya tekanan udara di chamber yang menekan kampas rem, semakin dalam
treadle valve diinjak maka semakin besar tekanan di chamber dan otomatis rem
semakin mengunci. Disinilah perbedaan dengan system hidrolik, kalau di system
hidrolik kaki kita menginjak pedal rem itu untuk menekan / memompa minyak. Tapi
di system full air brake sebenarnya kita “hanya” membuka dan menutup katup,
tenaga untuk mendorong kampas rem berasal dari tekanan udara dari kompressor.
1. Compressor
2. Pressure regulator
3. Air reservoir tank
4. Treadle valve (Pedal rem)
5. Front / rear proportioning valve
6. Front and rear service brake chamber + spring brake chamber
7. Spring brake release valve (Tuas rem parkir)
Prinsip kerja sederhananya kurang lebih sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar