Pada sebuah
sistem transmisi manual, roda gigi diubah oleh pengendara. Tuas
persneling/transmisi (pada lantai kabin) memungkinkan pengendara
memilih roda gigi yang tepat dengan menggunakan tangan.
Berikut
dijelaskan model transmisi sinkromesh 4 speed (4 kecepatan maju dan 1 kecepatan
mundur).
a. Pada saat
Netral
Saat ini
kedudukan dari clutch hub sleeve posisi netral (di tengah-tengah), maka tenaga
mesin yang dipindahkan ke transmisi sebagai berikut : input shaft transmission
– main drive gear – counter gear – barulah ke gigi 1, gigi 2, gigi 3. Jadi,
pada saat netral ini output shaft tidak berputar.
b. Pada saat
Gigi 1 (First Gear)
Saat ini
clutch hub sleeve no.1 bergerak ke kanan sehingga berhubungan dengan spline
gear gigi 1 maka tenaga mesin dipindahkan oleh transmisi sebagai berikut :
input shaft – main driver gear – counter gear – gigi 1 – clutch hub sleeve no.1
– clutch hub dan output shaft.
c. Pada saat
Gigi 2 (Second Gear)
Pada posisi
ini clutch hub sleeve no.1 bergerak ke kiri sehingga berhubungan dengan gear
spline gigi 2, kemudian tenaga mesin dipindahkan oleh transmisi sebagai berikut
: input shaft – main drive gear – counter gear – gigi 2 – clutch hub sleeve
no.1 – clutch hub dan output shaft.
d. Pada saat
Gigi 3 (Third Gear)
Pada saat
ini, clutch hub sleeve no.2 bergerak ke kanan. Akibatnya, terjadi hubungan
antara gigi 3 dengan clutch hub sleeve no.2. Untuk itu, tenaga mesin
dipindahkan oleh transmisi sebagai berikut : input shaft – main drive gear –
counter gear – gigi 3 – clutch hub sleeve – clutch hub dan output shaft.
e. Posisi
saat Gigi 4 (Top Gear)
Pada saat
ini, clutch hub sleeve no.2 bergerak ke kiri sehingga berhubungan dengan main
drive gear, sedangkan clutch hub sleeve no.1 posisi netral. Akibatnya tenaga
mesin dipindahkan oleh transmisi sebagai berikut : input shaft – main drive
gear – clutch hub no.2 langsung ke output shaft. Pada saat ini tenaga mesin
tidak melalui counter gear.
f. Pada saat
Gigi Mundur (Reverse Gear)
Pada saat
ini, gigi mundur (idle gear) bergerak ke kiri menghubungkan counter gear dengan
gigi mundur, akibatnya putaran dipindahkan terbalik oleh idle gear tersebut.
Posisi dari kedua clutch hub sleeve = netral. Hal ini mengakibatkan tenaga
mesin dipindahkan oleh transimisi sebagai berikut : input shaft – main drive
gear – counter gear – idle gear – clutch hub sleeve no.1 – clutch hub dan
output shaft.
Cara Kerja
Pemindah Gigi (Gear Shift)
Dilihat dari
susunan dan pengaturan dari pemindah, gigi terbagi menjadi 2 macam. Adapun
bentuk pengaturan dari pemindah gigi tersebut adalah : remote control (pengaturan
dengan links tuas-tuas atau kabel) dan direct control (pengaturan
langsung).
1. Remote
Control
Pada model
ini tuas pemindah (shift lever) letaknya agak jauh dari transmisi itu
sendiri. Dilihat dari sudut letaknya, tuas pemindah tersebut dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Column
shift (tuas pemindah tetap) tetapi letak links di bawah wheel steering
(roda kemudi). Contoh : mobil minibus, Colt-T, dll. Cara kerja column shift
:
Control
shift terletak pada steering column dan pada ujung bagian atas terdapat shift
lever, sedangkan ujung yang bawah terdapat bracket. Pada bracket terdapat 2
buah lever (tuas).
1) Low speed
shift lever (untuk gigi 1 da gigi mundur)
2) High
speed lever untuk gigi 2 dan 3 (top gear)
Pada bagian connecting
rod terdapat cross shaft dan transmission out shift lever. Apabila shift lever
digerakkan ke atas, maka control shaft, low speed shift lever, connecting rod,
serta out shift lever akan ikut berputar dan akhirnya menggerakkan fork di
dalam transmisi yang mengantarkan gigi pada transmisi bersatu (masuk). Hal ini
juga berlaku ketika digerakkan ke arah lain (untuk gigi mundur, dua, dan tiga).
b. Floor
shift (tuas pemindah tetap) tetapi letak links di samping jok
pengemudi dan di lantai. Pengontrol floor shift menggunakan kabel sebagai
pemindah gerakan dari tuas persneling.
Contoh :
mobil Suzuki Carry ST 100, Toyota FF (Front engine, Front drive). Cara kerja
floor shift :
Pada
prinsipnya, bak transmisi dipasang shift lever dilanjutkan ke connecting rod,
dari connecting rod dipasangkan ke tuas pemindah transmisi.
2. Direct
Control
Pada direct
control letak shift lever langsung pada transmisi. Pada saat ini, kebanyakan
pabrik pembuat kendaraan memilih direct control, hal ini disebabkan :
- Posisi mudah dicari/diubah ;
- Pemindahan (shifting) lebih mudah ;
- Konstruksinya sederhana.
Contoh :
Suzuki Escudo. Cara kerja direct control :
Apabila
shift lever digerakkan ke arah 1, maka shift dan select lever shaft akan
menggerakkan shift fork shaft, kemudian ke shaft fork sehingga terjadi hubungan
gigi 1. Begitu juga masuk gigi 2, 3, 4, 5, dan R (mundur) hanya tergantung dari
arah gerakan shift lever di antara shift fork shaft. Karet pelindung debu untuk
mencegah debu masuk ke ujung bawah shift lever.
Cara kerja
interlock pin (pena pengunci dalam) :
Pada tipe
ini mempunyai shift fork sebanyak 3 buah, shaft yang di tengah mempunyai alur,
alur poros ini akan berhadapan pada alur kedua shaft lainnya (alur ini untuk
interlock pin). Pada saat posisi netral antara pin dengan alur masih terdapat
celah sehingga semua shaftnya tidak saling mengunci. Tetapi, apabila salah satu
shaft digerakkan, pin akan terlepas dari shaft tadi dan pin lain mengunci shaft
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar