Motor bakar ialah suatu mekanisme mesin yang mengubah energi panas menjadi energi gerak. motor bakar terdiri dari 2 tipe siklus, yaitu : siklus 3 tak/langkah dan siklus 4 tak/langkah.
1. Siklus 2 tak
Mesin dua
tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran terjadi
dua langkah piston. Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel,
terutama rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin
kapal besar, dan mesin V untuk truk dan kendaraan berat lainnya.
perlu dimengerti istilah baku yang berlaku dalam teknik
otomotif :
- TMA
(titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada
titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik
paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
- TMB
(titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston berada
pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik
paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
- Ruang
bilas yaitu ruangan dibawah piston dimana terdapat poros engkol
(crankshaft), sering disebut dengan bak engkol (crankcase) berfungsi gas
hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata.
- Pembilasan
(scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses
pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.
Dalam siklus dua tak terdiri dari dua langkah piston yaitu :
langkah pertama
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
- Pada
saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang
berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB,
tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
- Pada
titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas
dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari
desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan
terlebih dahulu.
- Pada
saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar
keluar melalui lubang pembuangan.
- Pada
saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang
bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus mendorong gas yang
ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
- Piston
terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam
ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar
Langkah kedua
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
- Pada saat
piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil percampuran
udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas. Percampuran ini
dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
- Saat
melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi
gas yang terjebak dalam ruang bakar.
- Piston
akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
- Beberapa
saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas dalam
ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan agar
puncak tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston
mulai bergerak dari TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan
waktu dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.
Kelebihan mesin dua tak
Dibandingkan mesin empat tak, kelebihan mesin dua tak
adalah :
- Mesin
dua tak lebih bertenaga dibandingkan mesin empat tak.
- Mesin dua
tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
- Kombinasi
kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat terhadap tenaga (power to
weight ratio) mesin dua lebih baik dibandingkan mesin empat tak.
- Mesin
dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang sederhana.
Meskipun
memiliki kelebihan tersebut di atas, jarang digunakan dalam aplikasi kendaraan
terutama mobil karena memiliki kekurangan.
Kekurangan mesin dua tak
Kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak
- Efisiensi
mesin dua tak lebih rendah dibandingkan mesin empat tak.
- Mesin
dua tak memerlukan oli yang dicampur dengan bahan bakar (oli samping/two
stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin.
- Kedua
hal di atas mengakibatkan biaya operasional mesin dua tak lebih tinggi
dibandingkan mesin empat tak.
- Mesin
dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak, polusi terjadi dari
pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang terlolos masuk
langsung ke lubang pembuangan.
- Pelumasan
mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak, mengakibatkan usia suku cadang
dalam komponen ruang bakar relatif lebih rendah.
2. Siklus 4 tak
Mesin 4 tak adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan
empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu
putaran noken as (camshaft).
Empat proses
tersebut terbagi dalam siklus :
Langkah hisap
Langkah
hisap : Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam
silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah
bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran.
Prosesnya
adalah:
- Piston bergerak dari Titik Mati
Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
- Klep inlet terbuka, bahan bakar
masuk ke silinder
- Kruk As berputar 180 derajat
- Noken As berputar 90 derajat
- Tekanan negatif piston menghisap
kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder
Langkah
Kompresi
Dimulai saat
klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat momentum
dari kruk as dan flywheel.
Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperatur sehingga
campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya
berhubungan erat dengan produksi tenaga.
Prosesnya sebagai berikut :
- Piston bergerak kembali dari
TMB ke TMA
- Klep In menutup, Klep Ex tetap
tertutup
- Bahan Bakar termampatkan ke
dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
- Sekitar 15 derajat sebelum TMA
, busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses pembakaran
- Kruk as mencapai satu rotasi
penuh (360 derajat)
- Noken as mencapai 180 derajat
Langkah Tenaga
Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh
busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan
yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik
bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke silinder bore. Gerakan linier
dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Enersi rotasi
diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga,
counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus
berikutnya.
Prosesnya sebagai berikut :
- Ledakan
tercipta secara sempurna di ruang bakar
- Piston
terlempar dari TMA menuju TMB
- Klep
inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang
mulai sedikit terbuka.
- Terjadi
transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
- Putaran
Kruk As mencapai 540 derajat
- Putaran
Noken As 270 derajat
Langkah Buang
Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan
operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas
sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus
dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran
yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang
dihasilkan.
Prosesnya adalah :
- Counter
balance weight pada kruk as memberikan gaya normal untuk menggerakkan
piston dari TMB ke TMA
- Klep Ex
terbuka Sempurna, Klep Inlet menutup penuh
- Gas sisa
hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju
knalpot
- Kruk as
melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat)
- Noken as
menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat)
FINISHING
PENTING — OVERLAPING
Overlap adalah sebuah kondisi dimana kedua klep intake dan out berada dalam
possisi sedikit terbuka pada akhir langkah buang hingga awal langkah hisap.
Berfungsi untuk efisiensi kinerja dalam mesin pembakaran
dalam. Adanya hambatan dari kinerja mekanis klep dan inersia udara di dalam
manifold, maka sangat diperlukan untuk mulai membuka klep masuk sebelum piston
mencapai TMA di akhir langkah buang untuk mempersiapkan langkah hisap. Dengan
tujuan untuk menyisihkan semua gas sisa pembakaran, klep buang tetap terbuka
hingga setelah TMA. Derajat overlaping sangat tergantung dari desain mesin dan
seberapa cepat mesin ini ingin bekerja.
manfaat dari proses overlaping :
- Sebagai
pembilasan ruang bakar, piston, silinder dari sisa-sisa pembakaran
- Pendinginan
suhu di ruang bakar
- Membantu
exhasut scavanging (pelepasan gas buang)
- memaksimalkan
proses pemasukkan bahan-bakar
Perbedaan desain dengan mesin empat tak
- Pada
mesin dua tak, dalam satu kali putaran poros engkol (crankshaft) terjadi
satu kali proses pembakaran sedangkan pada mesin empat tak, sekali proses
pembakaran terjadi dalam dua kali putaran poros engkol.
- Pada
mesin empat tak, memerlukan mekanisme katup (valve mechanism) dalam
bekerja dengan fungsi membuka dan menutup lubang pemasukan dan lubang
pembuangan, sedangkan pada mesin dua tak, piston dan ring piston berfungsi
untuk menbuka dan menutup lubang pemasukan dan lubang pembuangan. Pada
awalnya mesin dua tak tidak dilengkapi dengan katup, dalam perkembangannya
katup satu arah (one way valve) dipasang antara ruang bilas dengan karburator
dengan tujuan :
- Agar
gas yang sudah masuk dalam ruang bilas tidak kembali ke karburator.
- Menjaga
tekanan dalam ruang bilas saat piston mengkompresi ruang bilas.
- Lubang
pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua tak terdapat pada dinding
silinder, sedangkan pada mesin empat tak terdapat pada kepala silinder
(cylinder head). Ini adalah alasan paling utama mesin 4 tak tidak
menggunakan oli samping.